WebQuest (Part 1)

Mmh… terimakasih pada Mba Pia yang sudah mengingatkan bahwa ternyata saya belum posting tentang WebQuest. Well, kali ini akan saya coba kenalkan anda dengan WebQuest.

WebQuest, Apaan?
Oleh pembuatnya, WebQuest (selanjutnya disingkat WQ ajah yak…) didefinisikan sebagai “an inquiry-oriented activity in which some or all of the information that learners interact with comes from resources on the internet, optionally supplemented with videoconferencing” (Dodge, 1997 – udah lama ya..?) Jadi, WQ merupakan aktivitas pembelajaran yang memanfaatkan informasi yang SUDAH ada di internet. Guru tinggal menseleksi beberapa situs yang relevan, dan mendesain aktivitas pembelajaran bagi siswanya. Ya, guru-lah yang harus menseleksi situs-situs itu, karena fokus aktivitas siswa terletak penggunaan informasi yang ada (bukan mencari informasi…), kemudian mengembangkan kemampuan berfikir kritis mereka (bahasa sononya: critical thinking skills). Lebih bagus lagi jika ternyata siswa juga dapat mengembangkan pengetahuan yang didapatnya melalui jelajah internet ini. Kenapa harus dicarikan (baca dipilihkan) situsnya? Tentu kita semua paham bahwa informasi yang ada diinternet berseliweran, tidak terstruktur, dan kadang-kadang tidak selalu benar. Nah, mestinya guru menunjukkan cara mengkaitkan informasi di suatu situs dengan informasi di situs lainnya, sehingga dapat menembah sumber pengetahuan bagi siswanya. Gitooo… J

Kenapa WebQuest…?
Karena sifat internet yang bak belantara informasi, kita mesti tidak tega membiarkan siswa kita masuk tanpa petunjuk atau rambu-rambu. Lebih baik lagi kalau kita berikan petanya juga… supaya siswa tidak tersesat nantinya. Dengan begitu, WQ dapat memberikan scaffolding yang cukup bagi siswa. Kenapa? Karena WQ mempunyai enam six building blocks: Pendahuluan (introduction), Tugas (task), Langkah-langkah (process), Sumber (online resources), Evaluasi (evaluation) dan Penutup (Conclusion).

Bagian Pendahuluan bertujuan membuat setting konteks tentang aktivitas yang akan dilakukan. Bagian ini dibuat sedemikian rupa supaya siswa tahu dan tertarik dengan kegiatan ini. Bagian Tugas menjelaskan peran apa yang harus dijalankan oleh siswa. Kemudian, setelah siswa tahu peran dan tugasnya, ia akan mengikuti langkah-langkah yang sudah ditentukan guru, dan mengunjungi situs-situs yang relevan dengan tugasnya. Sekali lagi, situs-situs ini juga sudah disiapkan guru. Supaya siswa tidak overloaded dengan informasi yang ada di situs-situs itu, sebaiknya guru memuatkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijadikan panduan (guiding questions gitu loooh…) Di tahap Evaluasi, siswa mempunyai kriteria-kriteria untuk melakukan self-assessment. Dengan demikian, ia dapat mengukur tingkat keberhasilan dan kebermanfaatan kegiatan WQ itu. Terakhir, di tahap Penutup, siswa dapat berkontemplasi, berrefleksi tentang apa yang sudah dilakukannya. Bagian ini juga mendorong siswa agar mampu mengembangkan hasil aktivitasnya di WQ itu.

Selain itu, WQ juga memungkinkan penyesuaian kegiatan dengan materi (baca: silabus & kurikulum) di kelas. Topiknya dapat disesuaikan, tingkat kesulitannya juga demikian, dan yang lebih signifikan adalah panduan dalam memanfaatkan informasi yang sudah ada di internet. In addition, dengan
WQ, siswa juga langsung dikenalkan dengan the real use of the knowledge.

Siapa yang dapat memanfaatkan WQ? Siapa saja bisa. Tentunya, guru & siswa bahasa Inggris yang paling banyak diuntungkan. Pelajaran lain…? Mereka tentu juga dapat memanfaatkannya. Coba ajah…

Gitcu untuk bagian pertama, ya… Bagian kedua segera menyusul… atau kalau mau banyak info tentang WQ ini, coba ke sini deh.