6 Pertanyaan Panduan untuk Identifikasi Jurnal Berkualitas

Selain cara mendeteksi jurnal predator, banyak pula yang bertanya tentang bagaimana mendeteksi jurnal yang berkualitas. Nah, beberapa pertanyaan berikut ini dapat dijadikan panduan untuk mencari jurnal yang berkualitas. Semoga anda dapat menjawab ‘YA’ pada semua pertanyaan berikut.

Pertama, apakah anda atau kolega anda tahu jurnal ini sebelumnya? Pernahkah anda  baca artikel yang terbit di jurnal ini?
Analogi sederhananya adalah ketika anda suka dan nyaman dengan menu makanan di suatu restoran, anda pasti tidak akan ragu untuk kembali ke restoran itu, bahkan dengan membawa teman atau keluarga. Sama halnya dengan jurnal. Kalau anda sudah mencicipi tulisan di suatu jurnal, kemudian anda mendapatkan manfaat dan melakukan sitasi; itu artinya jurnal tersebut dapat dipercaya. Ada baiknya, anda juga bertanya pada kawan sejawat di bidang ilmu anda. Gunakan jejaring yang sudah anda punya untuk mengetahui apakah mereka mengenali jurnal tersebut.

Kedua, adakah nama dan alamat penerbit tertulis dengan jelas di website jurnal itu?
Jurnal yang dapat dipercaya biasanya menuliskan alamat lengkap (bukan hanya PO BOX) lengkap dengan nomor telefon yang dapat dihubungi. Silahkan cek alamat tersebut.

Ketiga, adakah informasi mengenai kebijakan peer-review artikel?
Jurnal yang melakukan peer-review pasti akan menjelaskan kebijakan tentang proses peer-review. Salah satu indikasi suatu jurnal melaksanakan peer-review adalah diharuskannya penulis menanggalkan identitas dari artikelnya. Biasanya, penulis harus menuliskan judul, nama-nama penulis, dan abstraknya pada berkas (file) terpisah.

Keempat, adakah informasi jelas tentang biaya penerbitan?
Well, perlu diingat bahwa tidak semua jurnal yang mengharuskan penulis membayar adalah jurnal predator. Belakangan ini banyak jurnal konvensional (berlangganan) yang juga menerbitkan beberapa artikelnya open access. Nah, jurnal seperti ini biasanya menawari penulisnya untuk terbit di open access, tetapi ia harus membayar. Tawaran ini diberikan setelah seluruh proses revisi hasil review sudah selesai dan artikel sudah diputuskan layak terbit. Artinya, walaupun penulis menolak membayar, artikel tersebut tetap akan diterbitkan (pada versi berlangganan). Jurnal predator biasanya mengharuskan penulis membayar untuk mendapatkan ‘hasil review’.

Kelima, apakah anda mengenali anggota dewan editor? Apakah CV atau website mereka mencantumkan posisinya sebagai editor jurnal ini?
Jurnal bereputasi biasanya merekrut pakar yang sudah malang-melintang di bidang ilmu tertentu, yang mungkin anda pernah membaca buku atau artikelnya. Menjadi editor jurnal bereputasi merupakan unsur reputasi akademik seseorang. Karena itu, para editor pun menuliskannya pada curriculum vitae atau websitenya.

Keenam, apakah jurnal tersebut masuk database sitasi dan abstraksi yang selama ini anda gunakan
Walaupun ini bukan jaminan jurnal tersebut bukan jurnal abal-abal, jurnal bereputasi biasanya masuk dalam database sitasi dan abstraksi.

Jika anda dapat menjawab ‘YA’ untuk keenam jenis pertanyaan di atas, yang perlu anda lakukan berikutnya adalah mempelajari petunjuk bagi penulis (guidelines for authors) dan contoh artikelnya. Lalu, anda dapat mulai menulis sesuai panduan dan contoh artikel. Selamat menulis.

Tulisan ini terinspirasi dari laman ini.